WahanaNews.co | Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri membongkar tindak pidana penipuan menggunakan sarana media elektronik (Sindikat Transnational Fraud). Dalam kasus ini, sebanyak 26 orang telah diamankan.
"Kemarin hari Senin berhasil mengamankan 26 pelaku penipuan lintas negara. Pengakuan ini berawal dari tim Bareskim dari pelaksanaan konferensi Asia, dimana isu penipuan lintas negara adalah isu yang hangat dibahas karena melibatkan korbannya di beberapa negara," kata Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian kepada wartawan, Selasa (15/3).
Baca Juga:
Laporan Polisi Terkait Kesaksian Palsu Kasus Pembunuhan Vina dan Eky Diterima Bareskrim Polri
"Sekembalinya dari sana, kemudian Dit Tipidum melakukan penyelidikan-penyelidikan dan salah satu nama muncul sebagai pelaku atau coordinator jaringan dari penipuan lintas negara ini," sambungnya.
Lalu, dari hasil penyelidikan itu dilakukan penindakan pada Senin (14/3), yang berawal dari satu unit rumah yang beralamat di klaster Melodi 5, No 19, PIK, Penjaringan Jakarta Utara. Di sana, anggotanya mengamankan enam orang terduga pelaku.
"Kemudian dari proses interogasi yang dilakukan di TKP, kemudian berkembang lagi di TKP kedua yaitu di Perumahan Harmoni 5 PIK 2, kami berhasil mengamankan 1 orang," ujarnya.
Baca Juga:
Bareskrim Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Penerangan Jalan Tenaga Surya di Kementerian ESDM
"Kemudian, berkembang lagi ke TKP 3, yaitu di Jalan Pluit Utara Raya, no 36, Penjaringan, Jakarta Utara berhasil lagi diamankan 4 orang dan yang terakhir dikembangkan ke perumahan Citra Grand Kawasan Nusa 2 blok d 2 no. 10, RT 02, RW 11, Jatikarya, Kota Bekasi," tambahnya.
Selanjutnya, dari lokasi keempat pihaknya mengamankan sebanyak 15 orang serta menyita sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan perkara tersebut serta paspor dari masing-masing terduga pelaku itu.
"Dari para pelaku yang diamankan sebanyak 26 orang, penyidik berhasil mengidentifikasi bahwa dari 26 orang tersebut 22 diantaranya adalah Warga Negara China, dan 4 lainnya adalah warga Negara Taiwan. Dari 26 orang itu, terdiri dari 16 laki-laki dan 10 wanita," sebutnya.