"Bahwa salah satu putranya sendiri terlibat [pembunuhan] atau mengetahui sesuatu yang lain, tetapi kami tidak dapat membuktikan apa pun."
Pada 2008, empat investigasi terpisah gagal menetapkan profil tersangka. Investigasi kelima dimulai pada 2014 dan pengujian DNA dilakukan di Scottish Crime Campus (SCC) di Gartcosh, Skotlandia.
Baca Juga:
Lisa Mariana Bongkar Fakta Baru, Akui Tulis Nama Ajudan sebagai Ayah Anak
Sampai saat itu, para ahli menganalisis 11 sampel DNA, namun teknologi yang lebih baru mampu mengidentifikasi 24 sampel DNA.
Hal itu secara dramatis meningkatkan peluang para ilmuwan untuk mendapatkan hasil dari sampel yang lebih kecil atau berkualitas rendah.
Tom Nelson, kepala forensik Otoritas Kepolisian Skotlandia, mengatakan pada 2015 bahwa teknologi akan memungkinkan "kita untuk kembali ke masa lalu, dengan potensi untuk memberikan keadilan kepada mereka yang hampir putus asa".
Baca Juga:
RS Polri Kramat Jati Sebut Delapan Korban Kebakaran Glodok Plaza Tak Teridentifikasi
Puntung rokok yang memberikan jawaban
Sampel yang dikumpulkan pada 1984 meliputi helai rambut Mary, kuku, dan puntung rokok.
Joanne Cochrane, seorang ilmuwan forensik yang bekerja di SCC, diminta untuk meninjau bukti tempat kejadian perkara yang telah disimpan dalam kantong kertas selama 30 tahun.