Informasi tersebut dikirim ke basis data DNA Skotlandia dan dibandingkan dengan ribuan profil narapidana.
Hasilnya sampai ke Cochrane melalui dokumen yang dikirim via email. Dia segera menggulir ke bawah dan melihat tanda X di samping kotak: "Cocok."
Baca Juga:
Lisa Mariana Bongkar Fakta Baru, Akui Tulis Nama Ajudan sebagai Ayah Anak
"Itu adalah momen yang membuat bulu kuduk merinding," kata sang ahli.
"Formulir itu mengidentifikasi seseorang bernama Graham McGill, yang dijatuhi hukuman serius atas pelanggaran seksual.
"Setelah lebih dari 30 tahun, kami menemukan individu yang cocok dengan profil DNA tersebut."
Baca Juga:
RS Polri Kramat Jati Sebut Delapan Korban Kebakaran Glodok Plaza Tak Teridentifikasi
Teka-teki baru
Namun terobosan yang telah lama ditunggu-tunggu itu berubah menjadi kekacauan ketika terungkap bahwa McGill—yang divonis penjara karena pemerkosaan dan percobaan pemerkosaan—berada di penjara ketika Mary dibunuh.
Catatan menunjukkan dia tidak dibebaskan sampai 5 Oktober 1984, sembilan hari setelah perempuan dinyatakan meninggal dunia.