WahanaNews.co, Jakarta - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Barat telah menimbulkan ketakutan dan ancaman serius bagi warga sipil di daerah tersebut.
Teror yang mereka sebarkan sering kali berujung pada aksi kekerasan, perampokan, pembakaran, dan bahkan pembunuhan terhadap penduduk setempat.
Baca Juga:
Diduga Ditembak KKB di Puncak, Dua Tukang Ojek Dilaporkan Tewas
Aksi-aksi brutal ini menyebabkan banyak warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, serta menciptakan ketidakstabilan dan rasa tidak aman yang berkepanjangan.
KKB sering kali menargetkan infrastruktur vital seperti sekolah, klinik, dan fasilitas umum lainnya, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan warga sipil dan menghambat pembangunan daerah.
Selain itu, teror KKB juga berdampak pada trauma psikologis yang mendalam bagi masyarakat Papua Barat. Ketakutan akan serangan mendadak dan kekerasan yang terus-menerus menghantui kehidupan sehari-hari, mengakibatkan stres dan kecemasan yang tinggi di kalangan penduduk, termasuk anak-anak dan orang tua.
Baca Juga:
Kapolri Apresiasi Anggota Brimob yang Berhasil Bebaskan Pilot Susi Air Korban Penyanderaan KKB
Adalah Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, jenderal yang tak pernah gentar menghadapi ulah KKB yang tak henti menebar teror.
Pria yang lahir pada 8 Oktober 1968 ini orang Batak dari Sumatera Utara, tepatnya dari Aek Kahombu, Tano Tombangan Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sejak 7 Desember 2023, ia ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Nusa Tenggara Timur.