WahanaNews.co | Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat, membantah bahwa Bupati Nganjuk, Novi
Rahman Hidayat, merupakan kader PDIP.
Djarot membenarkan bahwa Rahman bahkan
tidak memiliki KTA.
Baca Juga:
Sahbirin Noor Menang Praperadilan, KPK Tetap Berlakukan Larangan Keluar Negeri
Djarot justru menunjukkan sejumlah bukti yang menyatakan bahwa Rahman merupakan kader
PKB, salah satunya laman Wikipedia
terkait profil Rahman, yang ditulis merupakan kader PKB.
Sebelumnya, PKB justru melempar fakta
sebaliknya tentang klaim Rahman yang mengaku kader PDIP.
"Bukan kader. Karena yang
bersangkutan (Bupati Nganjuk) tidak pernah ikut kaderisasi, minimal di tingkat
pratama," kata Djarot, saat dihubungi wartawan, Senin (10/5/2021).
Baca Juga:
Setelah Kalah Lawan Paman Birin, Pegawai KPK Pertanyakan Integritas dan Kepemimpinan
Djarot mengatakan, yang merupakan kader PDIP sekaligus pengurus DPD di Jawa Timur
ialah wakil dari Rahman, yakni Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen
Djumadi.
"Wakilnya, Marhaen Djumadi, yang kader pengurus partai, yakni Wakil Ketua DPD Jatim," ujar Djarot.
PKB Sebar Video Klaim Rahman Kader PDIP
Sekretaris Gerakan Sosial dan
Kebencanaan DPP PKB, Luqman Hakim, meminta Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, tidak dikaitkan dengan PKB, seiring
KPK yang mengamankan Rahman melalui sebuah Operasi Tangkap Tangan
(OTT).
Luqman berujar, Rahman
bukan merupakan kader PKB.
Luqman turut menyertakan link YouTube milik kanal MADUTV NETWORK JAWA TIMUR.
Dalam video yang tayang 3 Maret 2021,
kanal tersebut memberitakan tentang Bupati Rahman yang mengklaim
dirinya merupakan kader dari PDI Perjuangan.
"Bersama ini, kami kirimkan link
video di kanal YouTube yang berisi
pengakuan langsung Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, sebagai kader salah satu partai politik, di mana
partai politik tersebut bukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Silakan disimak
videonya dengan cermat," kata Luqman kepada wartawan, Senin (10/5/2021).
Karena itu, Luqman menegaskan bahwa
Rahman tidak ada kaitannya dengan PKB.
"Dengan adanya bukti link video tersebut, saya mohon
keberadaan Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, tidak dikait-kaitkan dengan PKB," ujar Luqman.
KPK Benarkan OTT Bupati Nganjuk
Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Nganjuk, Novi
Rahman Hidayat, dibenarkan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).
Penangkapan itu dilakukan di Kabupaten
Nganjuk, Jawa Timur, pada Minggu (9/5/2021).
"Benar, KPK melakukan tangkap
tangan di Nganjuk," ucap Wakil Ketua KPK, Nurul
Ghufron, dikutip Senin (10/5/2021).
Namun, Ghufron belum merinci, siapa saja pihak-pihak yang ditangkap maupun uang yang diamankan
dalam OTT tersebut.
Nurul Ghufron mengatakan, pihak-pihak yang ditangkap tersebut sedang menjalani pemeriksaan
saat ini.
"Siapa saja dan berapa uang yang
diamankan, kami sedang melakukan pemeriksaan," kata Ghufron.
Sesuai KUHAP, KPK memiliki waktu 1 x 24 jam
untuk menentukan status dari pihak-pihak yang ditangkap tersebut. [qnt]