"Saya kembali mengatakan dalam sejarah Indonesia mulai dari presiden Soekarno dia kan PMI, kemudian Presiden Soeharto Golkar, Presiden Habibi Golkar, ibu Megawati PDIP, Gusdur PKB dan kemudian Presiden SBY Demokrat," ungkapnya.
Dengan fakta itu katanya, sikap Jokowi tersebut merupakan hak politiknya sesuai konstitusi.
Baca Juga:
Walikota dan Wakil Walikota Jambi Terpilih Hadiri Peringatan HUT ke-60 Partai Golkar di SICC Bogor
"Jadi kalau hari ini pak presiden Jokowi menggunakan hak politiknya sesuai konstitusi, itu merupakan hal yang dijamin oleh konstitusi bahkan oleh UU pemilu itu," paparnya.
Dalam kegiatan ini, Airlangga mengaku pihaknya telah melakukan konsolidasi ke wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
"Tadi kita sudah konsolidasi untuk Sumbagut yaitu Sumut kemudian Aceh, Kepri dan Sumbar. Dan itu semuanya punya potensi untuk kemenangan partai Golkar. Kami konsolidasikan dan kami yakini. Dengan konsolidasi ini potensi kemenangan partai Golkar tinggi dan kedua untuk pemenangan pak Prabowo dan Gibran," tegasnya.
Baca Juga:
Buntut Pendongkelan Ketua Umum PMI, JK Laporkan Agung Laksono ke Polisi
Dalam kesempatan itu, Ketua DPD I Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck mengatakan pihaknya akan berkerja keras untuk memenangkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming dalam satu putaran. Dia menargetkan Prabowo - Gibran meraih suara 60 persen di Sumut.
"InsyaAllah bisa kita menangkan satu putaran. Kami solid di Sumut untuk terus berjuang memenangkan Prabowo-Gibran. Kami juga sampai saat ini terus mengejar target-target politik seperti yang sudah disampaikan," ujarnya.
Untuk di Sumut, Ijeck yakin bisa menang sampai 60 persen. Ia juga yakin Partai Golkar bisa menambah kursi. Target 235 kursi di Sumut juga diyakini tercapai.