“Karena bagaimanapun terutama dalam hal etika profesi itu yang harus utamakan. Karena tujuan kita berorganisasi advokat ini kan untuk keadilan dan mencapai itu tentu kita harus punya etika standar tinggi. Jadi kalau hanya sekedar beracara segalam macam apalagi bersifat palugada jangan sampai profesi advokati ini tidak ada harganya kedua kesannya jadi makelar,” ujar Hambakung.
Hambakung juga menyebut Ketua DPC PERADI Kabupaten Bogor sebelumnya Tutie H Hastika sebagai role model.
Baca Juga:
Prof Otto Hasibuan Komprehensif Bahas Pentingnya Single Bar di Depan Ketua MA
“Mom Tutie sebagai role model memang apa yang beliau lakukan selama dua periode ini cukup bagus dalam banyak hal, konsolidasi semua anggota, programnya jalan, pengabdian masyarakatnya jalan. PBH Posbakum juga jalan, PKPA jalan. Makanya kami sebut sebagai role model,” tandasnya.
Sementara itu, Tutie H Hastika yang saat ini menjabat Dewan Penasihat DPC PERADI Kabupaten Bogor meminta kepengurusan baru untuk lebih aktif dan berintegritas.
“Lanjutkan DPC PERADI ini dengan kepengurusan baru agar sesuai tema berintegritas aktif dan progresif. Di DPC PERADI tidak ada perpecahan gontok gontokan kesombongan. Semua harus keramah tamahan. Bekerja sebagai advokat harus dilandasi dengan etika sesuai tujuan yang terkandung di dalam profesi itu yaitu officium nobile,” ujar Tutie.
Baca Juga:
Gelar Rakernas, Ikadin Terus Memperjuangkan Wadah Tunggal Organisasi Advokat
Tutie juga meminta program penyuluhan hukum di desa – desa dilanjutkan. Karena di desa-desa terdapat permasalahan hukum yang beragam.
“Adanya hukum harus bermanfaat mencerdaskan warga desa terutama yang tak terjangkau oleh pemda. Di desa banyak masalah terutama soal KDRT,” tandas Tutie.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.