Selain itu, Bharada E mengatakan bahwa Putri berada di lokasi yang sama saat dirinya bertemu dengan Sambo di lantai tiga rumah Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ia menyebut Putri juga mengetahui ihwal skenario tembak menembak antara Bharada E dengan Brigadir J.
Baca Juga:
Menteri Yassona Laoly Janjikan Perlindungan bagi Richard Eliezer
"Pada saat Pak FS menjelaskan tentang skenario serta menyuruh saya menembak Yosua pada waktu itu Ibu PC ada di situ. Juga pada saat saya mengisi peluru, mengisi amunisi, Ibu PC juga ada di situ Yang Mulia," ucapnya.
"Seandainya cctv lantai dua dan lantai tiga rumah Saguling serta jalan Bangka itu ada, mungkin semuanya akan lebih terang dan ibu (Putri) mungkin tidak berani bohong di depan pengadilan," sambungnya.
Kemudian Bharada E juga mengatakan, kamar tidur Putri saat peristiwa penembakan Brigadir J dalam posisi setengah terbuka. Sementara dalam kesaksiannya, Putri mengatakan pintu kamarnya tertutup, namun tidak terkunci.
Baca Juga:
LPSK Cabut Perlindungan Eliezer, Pakar: Jangan Seperti Selebritas
"Lalu, Ibu PC bilang di Duren Tiga Ibu PC menutup pintu padahal setelah kejadian itu sudah jelas dari beberapa saksi juga mengatakan baik dari Romer dan Kuat juga mengatakan pintu terbuka setengah Yang Mulia. Dan saya juga mengatakan pintu kamar Ibu PC terbuka setengah," katanya.
Lebih lanjut, Bharada E membantah kesaksian Putri terkait pemberian uang yang dijanjikan setelah peristiwa penembakan Brigadir J.
Ia menegaskan bahwa Putri mengetahui akan hal tersebut. Bharada E menyebut memiliki bukti terkait posisi Putri saat Sambo menjanjikan uang dan handphone kepadanya.