“Tentunya untuk masalah kabinet, kami akan bicarakan dengan partai-partai koalisi walaupun itu hak prerogatif presiden. Jadi apa pun itu nanti akan kita putuskan bersama, dan Pak Prabowo jika nanti sudah nanti ditetapkan sebagai presiden terpilih tentunya pertimbangan sendiri,” ucap Dasco.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut peran besar partai yang dipimpinnya dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pengurus DPP Partai Golkar Periode 2024–2029
Airlangga mengungkapkan bahwa menurut data Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar, sekitar 75 hingga 80 persen kader dan pendukung partai tersebut memilih pasangan Prabowo-Gibran, yang menyebabkan mereka meraih suara sebesar 58 persen dan memenangkan pilpres dalam satu putaran.
Menurut Airlangga, angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Sebelumnya, presiden yang didukung oleh Partai Golkar hanya mendapatkan dukungan sebesar 53 persen, sementara sekarang mencapai 75 hingga 80 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa Partai Golkar secara signifikan berkontribusi untuk memenangkan Prabowo dan Gibran.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Umumkan 150 Pengurus Baru DPP Partai Golkar
Oleh karena kontribusi besar ini, Airlangga berpendapat bahwa Partai Golkar seharusnya mendapat alokasi yang lebih besar dalam komposisi kabinet di bawah kepemimpinan Prabowo.
Dia mengusulkan kepada Prabowo bahwa dengan kemenangan di 15 provinsi, kontribusi Partai Golkar mencapai 25 persen dari total kemenangan 58 persen.
Dengan demikian, menurut Airlangga, alokasi kursi menteri untuk Partai Golkar seharusnya minimal lima posisi, tetapi proporsi 25 persen masih menyisakan ruang yang cukup banyak untuk diperhitungkan.