Dalam bayangan M Qodari, bila Jokowi
dan Prabowo bergabung dengan didukung oleh mayoritas partai politik pada 2024
mendatang, maka kemungkinan besar pasangan ini akan berhadapan dengan kotak
kosong.
Pengamat politik ini pun optimistis,
hal itu akan menuai dukungan dari masyarakat yang sangat kuat untuk
kepemimpinan nasional.
Baca Juga:
Usulkan Hapus Pilgub, Qodari: Gubernur Ditunjuk Presiden
"Pasangan ini bukan hanya
berhadapan kemungkinan besar dengan kotak kosong, karena
partai-partai kemudian bersikap realistis, tetapi juga kemudian dukungan
masyarakat itu akan sangat kuat kepada kepemimpinan nasional, karena memang
mereka (Jokowi dan Prabowo) ada di hatinya masyarakat," ungkap M Qodari.
Kalau masyarakat Indonesia menghendaki
Jokowi dan Prabowo, maka bukalah pintu perubahan amandemen UUD 1945 untuk
memberikan jalan kedua putra terbaik bangsa itu maju.
"Jangan sampai menyodorkan
pemimpin dalam Pilpres nanti yang tidak ada dukungannya atau tidak ada di hati
masyarakat, nanti dukungannya lemah," jelas M Qodari.
Baca Juga:
Jokpro 2024 Tarik Nafas Lega Usai Surya Paloh Bicara soal Jokowi
"Kalau partai politik tidak
mengajukan Pak Jokowi, Pak Prabowo, maka ibaratnya partai politik itu kalau
menyajikan makanan di atas piring itu makanannya nggak enak, mayarakat itu
nggak suka, kalau nggak suka ya nggak akan didukung," bebernya.
M Qodari pun mengungkapkan, hasil
survei Litbang Kompas ini harus
dijadikan masukan oleh para elite partai mengenai kepemimpinan nasional 2024
yang akan datang.
Survei ini penting sebagai indikator
bahwa tetap saja yang paling banyak didukung oleh mayarakat Indonesia adalah
Jokowi dan Prabowo.