Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Leo Agustino tak heran bila sosok Prabowo dan Anies bersaing cukup ketat pada kontestasi pemilihan mendatang.
Pasalnya, Tatar Pasundan merupakan salah satu basis terbesar bagi kedua tokoh nasional tersebut.
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
“Berdasarkan data Pak Prabowo dan Pak Anies memiliki angka tertinggi dibanding kandidat lainnya, karena di tahun 2014 dan 2019, Jawa Barat ini seolah-olah menjadi basis keduanya. Meski Pak Prabowo bergabung dengan pemerintah, tetapi masyarakat masih merasakan kedekatan secara emosional dengan beliau,” tuturnya.
Leo mengungkap ada kenaikan suara dari para kandidat calon presiden dibanding hasil survei tahun sebelumnya.
Pada periode Desember 2021, tingkat elektabilitas Prabowo yang berada di angka 8,3 persen ke 24,8 persen.
Baca Juga:
Jejak Legendaris Soemitro Djojohadikusumo, Pilar Penting di Balik Karier Prabowo
Begitupun Anies yang awalnya 4,2 persen menjadi 24,7 persen. Termasuk Ganjar yang sebelumnya 2,7 persen menjadi 11,8 persen dan Ridwan Kamil dari 9,2 persen ke 13,8 persen.
“Karena pada tahun lalu, masyarakat masih berkutat dengan pandemi sehingga tidak memikirkan calon presiden atau apapun mengenai politik,” jelasnya.
Disisi lain, sosok yang akan bertarung pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat yang diselenggarakan usai Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden, masih didominasi nama-nama lama.