Menjawab pertanyaan hakim, Sambo beralasan, perintah penembakan tersebut dia sampaikan untuk berjaga-jaga jika Yosua melawan.
Namun, Sambo mengaku, niat awalnya dia ingin mengonfirmasi ke Yosua perihal kekerasan seksual yang diklaim istrinya, Putri Candrawathi.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
"Dalam pemikiran saya (perintah penembakan) untuk mengkonfirmasi apabila ada perlawanan," ujar Sambo.
"Dan ternyata di lokasi saya melihat dia (Yosua) menjawab pertanyaan saya itu seperti menantang dan tidak meminta maaf atau apa pun juga," lanjutnya.
Jawaban Sambo itu ternyata tak memenuhi harapan hakim. Hakim lantas kembali bertanya ke Sambo soal perintah penembakan.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
"Jadi kalaulah saudara tidak menghendaki korban itu meninggal, mengapa ketika saudara sampaikan kepada terdakwa Ricky maupun terdakwa Richard itu kalau dia (Yosua) melawan tembak saja?" tanya hakim.
Menjawab pertanyaan hakim, Sambo berkata, penembakan Yosua adalah hal terakhir yang akan dia perintahkan jika situasinya memaksa.
"Itu kesempatan terakhir yang harus digunakan apabila memang kondisi terpaksa," kata mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu.