WahanaNews.co | Terdakwa Tragedi Kanjuruhan yang juga merupakan Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris menangis saat memberikan kesaksian peristiwa yang terjadi 1 Oktober 2022 lalu.
Menjawab pertanyaan Jaksa Penuntunt Umum (JPU), Haris mengatakan awal mula terjadinya kericuhan di Stadion Kanjurhan yakni ketika pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya usai.
Baca Juga:
Arema FC Kalahkan Bali United Pada Sesi Latihan Bersama di Stadion Kapten I Wayan Dipta
"Ketika itu pertandingan peluit selesai saya memastikan perangkat pertandingan dan tim Persebaya masuk ruang ganti," kata Haris di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, dilansir dari CNN, Jumat (27/1).
Saat itu, Haris memastikan para pemain dan official Persebaya segera masuk ke ruang ganti.
Kemudian, mereka pun langsung dievakuasi menggunakan kendaraan barracuda.
Baca Juga:
Arema Rekrut Dua Pemain Muda dari Persija, Keduanya Berlabel Timnas U-20
Setelah itu, di sektor timur stadion, beberapa Aremania masuk ke lapangan dan menghampiri pemain.
Dia pun segera meminta Terdakwa Security Officer Suko Sutrisno untuk segera memasukkan pemain Arema Malang ke ruang ganti.
"Di timur ada beberapa Aremania menghampiri pemain. Saya minta ke Pak Suko (Security Officer) agar [pemain] Arema masuk ruang ganti pemain," ucapnya.