WahanaNews.co | Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, Brigjen Whisnu Hermawan, mengatakan, penyidik telah memutuskan untuk menetapkan Hanifah Husein, istri dari mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan, sebagai tersangka atas kasus dugaan penggelapan saham perusahaan batubara.
Istri Ferry Mursyidan diketahui merupakan salah satu petinggi PT Rantau Utama Bhakti Sumatera.
Baca Juga:
Ditemukan Meninggal, Ferry Mursyidan Sulit Dikontak Sejak Kamis
Selain Hanifah, polisi menetapkan status tersangka kepada Wilson Widjadja dan Polana Bob Fransiscus.
Penetapan tersangka ini berdasarkan surat ketetapan dengan nomor S.Tap/97/VIII/RES.1.11./2021/Ditipideksus.
“Berdasarkan keterangan saksi, dan adanya barang bukti serta hasil gelar perkara, telah diperoleh bukti yang cukup guna menentukan tersangka dalam penyidikan dugaan terjadinya tindak pidana penggelapan dalam jabatan,” ujar Brigjen Wisnu, Jumat (12/8/2022) malam.
Baca Juga:
Dinilai Tak Profesional, Oknum Penyidik Bareskrim Dilaporkan ke Irwasum dan Kompolnas
Mereka ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana penggelapan dan “penggelapan dalam jabatan”, yaitu Direktur Utama bersama-sama dengan Komisaris dan Direksi lain PT Utama Bhakti Sumatera mengalihkan saham milik pelapor selaku pemilik PT Batubara Lahat.
Para tersangka diketahui memindahkan saham pelapor menjadi milik PT Rantai Bhakti Utama Sumatera dan PT Rantau Panjang Utama Bhakti tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari pemegang saham PT Batubara Lahat.
Ketiganya disangkakan dengan pasal 372 KUHP dan 374 KUHP.