"Beras yang hari ini Saudara lihat dikubur, itu bukan beras bansos, itu adalah beras milik JNE. Kenapa dikubur? Karena beras itu sudah rusak," kata Anthony kepada wartawan di lokasi, Rabu (3/8). Selain pihak JNE, kegiatan pengecekan TKP ini dihadiri oleh pihak Kemensos RI dan Polres Metro Depok.
Sebagai transporter, kata Anthony, JNE bertanggung jawab atas kerusakan beras bansos tersebut dan menggantinya. Anthony mengaku hingga saat ini tidak ada penerima manfaat yang komplain mengenai hal ini.
Baca Juga:
Kelengkeng, Buah Kecil dengan Segudang Manfaat untuk Tubuh
"Transporter kami bertanggung jawab, kita ganti semua beras yang rusak. Ada nggak penerima manfaat yang komplain? Sampai hari ini tidak ada. Kita sudah ganti semua. Jadi tidak ada kerugian sedikit pun," tuturnya.
Rudi Samin menyela Anthony. Dia mempertanyakan tulisan 'Banpres' pada karung beras.
"Kalau dari JNE, kenapa ada tulisan 'Banpres' itu?" tanya Rudi Samin kepada Anthony.
Baca Juga:
Soal Kebijakan Pakaian Lebaran, Bupati Purwakarta Nonaktifkan Kepala SDN Sawahkulon
Anthony kemudian menjawab pertanyaan itu. Dia menyebut awalnya dibagikan untuk bansos, tetapi di perjalanan beras tersebut rusak.
"Itu ketika diambil dari gudang Bulog, tentu ada stiker. Karena memang itu awalnya memang adalah ditujukan untuk dibagikan bansos. Tapi kan di perjalanan rusak. Ketika rusak, tentu kita pindahkan ke gudang, kita ganti lagi," kata Anthony. [afs]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.