WahanaNews.co | Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal
TNI (Purn) Moeldoko, menjawab tudingan Ketua Umum DPP
Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bahwa ada pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang
akan meng-"kudeta" kepemimpinannya di Partai
Demokrat.
Tudingan Partai Demokrat itu, awalnya, memang hanya menjelaskan adanya gerakan politik yang melibatkan pejabat di
lingkaran Presiden Jokowi dan ingin merebut kekuasaan pimpinan Demokrat secara
inkonstitusional.
Baca Juga:
PM Kabur, Presiden Bangladesh Bebaskan Pemimpin Oposisi Khaleda Zia
Belakangan, diungkap bahwa sosok yang
dimaksud adalah Moeldoko.
Moeldoko pun menasihati AHY bahwa
sebagai seorang pemimpin sebaiknya harus kuat dan tidak mudah baperan (bawa
perasaan).
"Saran saya ya, menjadi seorang
pemimpin harus kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang ambing, dan
seterusnya. Ya, kalau anak buahnya tidak boleh pergi ke mana-mana,
ya diborgol saja," kata Moeldoko, saat memberikan keterangan pers
melalui aplikasi Zoom pada Senin
(1/2/2021).
Baca Juga:
Pemimpin Kota Sibolga Membimbing Pegawai Menuju Sukses
Ia mengaku sebenarnya sedang
mempersiapkan diri untuk menjawab tudingan AHY pada Selasa (2/2/2021).
Langkah itu ditempuh agar tidak
terkesan dirinya terlalu reaktif menjawab tudingan yang sebenarnya belum
diketahui kebenarannya.
Namun, hal itu diurungkannya, karena merasa bahwa setiap kali ada isu politik di negeri ini,
apalagi menyangkut partai politik, Presiden Jokowi maupun Istana sering dijadikan sebagai sasaran.