WahanaNews.co | Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebutkan, terkait investasi ilegal, pihaknya telah menghentikan transaksi di 121 rekening dengan total transaksi mencapai Rp 353 miliar.
"Saat ini PPATK sudah melakukan penghentian transaksi terkait dengan 121 rekening. Itu jumlahnya saat ini sudah mencapai 353 miliar lebih, jadi hampir 355 miliar. Itu sudah kita hentikan berdasarkan pelaporan yang PPATK terima," kata Ivan di Kantor PPATK, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2022).
Baca Juga:
Sahroni Desak Polisi Usut Temuan PPATK Dugaan Aktivitas Keuangan Ilegal Ivan Sugianto
Ivan merincikan bahwa 121 rekening tersebut dimiliki 49 pihak dengan 56 lainnya merupakan penyedia jasa keuangan. Ia pun menekankan bahwa penyedia jasa keuangan mayoritas terdiri dari bank.
"Sunmod alkes itu ada 64 rekening, forex 13 rekening, fireblast itu 154 CIF, evotrade ada 17, afiliator ada 27 sehingga total ada 121," ujarnya.
"Misalnya Sunmod Alkes itu ada 6 penyedia jasa keuangan itu kita sita, Forex ada di 4 penyedia jasa keuangan, Fireblast ada 25 penyedia jasa keuangan, Evotrade ada 3 penyedia jasa keuangan, Binary Option itu ada di 17 penyedia jasa keuangan. Penyedia jasa keuangan itu mayoritas ini bank," imbuh dia.
Baca Juga:
Skandal Pengusaha Surabaya Terbongkar, PPATK Sita Rekening Ivan Sugianto Usai Intimidasi Siswa SMA
Kemudian, Ivan memaparkan bahwa PPATK menerima 375 laporan terkait dengan transaksi yang dihentikan tersebut. Dari 375 laporan investasi ilegal itu, PPATK menerima jumlah transaksi dari investasi ilegal itu mencapai Rp8,2 triliun lebih.
“PPATK menerima laporan sebanyak 375 laporan transaksi yang isi transaksi itu adalah terkait dengan transaksi yang dilakukan oleh para pihak yang tadi kita hentikan, yang beliau-beliau sudah lakukan beberapa upaya penegakan hukum, termasuk juga terkait dengan penahanan.”
"Ada 375 laporan yang sudah PPATK terima dan jumlah transaksi yang terkait dengan investasi ilegal dari pihak-pihak terkait dengan sunmod alkes, forex, fireblast, afiiliator tadi itu RP8,267 triliun lebih," tuturnya. [rin]