Suara yang digalang pun tak pernah mencapai target (ambang batas) dan mendapat kursi di parlemen.
Partai Buruh Nasional (PBN), misalnya, pada Pemilu 1999, partai itu hanya berhasil mendapat 111.629 suara.
Baca Juga:
Megawati Akui Luka Hati Usai Pemilu 2024
Walhasil, gagal mendapat kursi parlemen.
Wasisto menilai, salah satu tantangan Partai Buruh yang muncul pascareformasi adalah cap “kiri” dan “komunis”.
Ia mengatakan, cap itu dilahirkan oleh rezim orba dan masih menjadi wacana dominan di Indonesia sampai saat ini.
Baca Juga:
Pemilu 2024 Disebut Paling Brutal, Biaya Politik Makin Tak Terkendali
Sementara itu, ideologi kiri di Indonesia dilarang secara konstitusi.
Berbeda dengan masa Sukarno, ideologi kiri justru bebas dan mendapatkan kejayaannya.
Maka tak mengherankan, kata Wasisto, saat itu partai berlabel buruh seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) punya massa yang banyak dan suara yang kuat.