WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia menyatakan masih menunggu arahan dari pimpinan sebelum melanjutkan rencana pemesanan tambahan jet tempur Rafale dari Prancis.
Pernyataan ini disampaikan oleh Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang selaku Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kemhan, sebagai tanggapan atas laporan media Prancis yang menyebut Indonesia tertarik kembali membeli 12 unit jet Rafale.
Baca Juga:
Data Ekspor Rafale Melonjak 4 Kali Lipat, Tapi Keperkasaan Tempurnya Diperdebatkan
“Untuk terkait hal tersebut, menunggu arahan pimpinan perihal anggaran,” kata Frega, Jumat (30/5/2025).
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan kegembiraannya atas kemungkinan pesanan baru dari Indonesia setelah penandatanganan nota kesepahaman antara kedua negara.
Macron menyebut bahwa kerja sama tersebut meliputi pembelian jet tempur Rafale, kapal selam Scorpene, dan fregat ringan.
Baca Juga:
Ketangguhan Rafale Dipatahkan, India Dinilai Abaikan Kekuatan Aliansi Pakistan-China
“Saya senang bahwa nota kesepahaman yang ditandatangani hari ini dapat membuka perspektif baru dengan pesanan baru untuk Rafale, Scorpene, dan fregat ringan,” ujar Macron dalam konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Sebagai catatan, Indonesia sebelumnya sudah memesan jet Rafale dari Prancis pada tahun lalu. Namun, pengiriman perdana baru dijadwalkan berlangsung pada awal 2026.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Mohamad Tonny Harjono sebelumnya menyatakan bahwa enam unit jet Rafale pertama diperkirakan tiba pada awal tahun depan.