Kolonel Priyanto mengeklaim pernah mengebom rumah orang saat meyakinkan Andreas untuk mengikuti tindakannya.
Andreas yang duduk di bangku samping sopir melihat Kolonel Priyanto menggunakan aplikasi Google Maps dan mencari sungai. Lalu mobil Kolonel Priyanto berhenti di sebuah jembatan sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca Juga:
TNI Pecat Kolonel Priyanto, Tunjangan Pensiun Bakal Hangus
Mereka membuang Handi dan Salsa menggunakan penerangan lampu redup. Andreas mengaku mendengar debur suara air sesaat setelah tubuh sejoli itu dilempar dari jembatan. Dia tidak menolak melakukan karena sudah pasrah.
Setelah itu, Kolonel Priyanto meminta Andreas mengganti warna cat mobilnya setibanya di Yogyakarta. Kolonel Priyanto memberikan uang sebesar Rp6 juta. Namun, mereka ditangkap kala pengecatan mobil itu belum terlaksana.
Berdasarkan sejumlah saksi di lokasi, Handi masih hidup ketika hendak dibawa ke dalam mobil Kolonel Priyanto. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.