WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan radikalisme terus berkembang melalui lembaga pendidikan seperti kampus dan pesantren.
"Sekarang itu sudah banyak orang dikader dari kampus dari pesantren dari sekolah-sekolah, di mana orang ditimbulkan sikap radikalnya, sikap radikal itu artinya sikap tidak setuju terhadap ideologi," ungkap Mahfud MD di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu (5/7/2023).
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
Menurut Mahfud, mereka yang dikaderisasi itu dicekoki paham radikalisme untuk menentang pemerintah, ideologi Pancasila, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sekarang ini ada penyusupan-penyusupan tadi disebutkan pengkaderan radikalisme atau radikalisasi di berbagai lembaga pendidikan ini sekarang masuk," jelasnya.
Maraknya pengkaderan radikalisme melalui lembaga pendidikan, kata Mahfud, juga simultan dengan berkurangnya jumlah tindakan terorisme.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
"Terorismenya yang berkurang tetapi radikalismenya terus berkembang di lembaga pendidikan," tambahnya.
Mahfud kemudian menjelaskan bahwa berkurangnya jumlah terorisme juga terjadi setelah pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
"Nah Alhamdulillah sejak kita punya UU Nomor 5 Tahun 2018 itu peristiwa-peristiwa terorisme atau teroris itu berkurang kuantitasnya, tadi sudah dilaporkan, berkurang karena aparat keamanan kita itu sudah lebih bisa bekerja untuk mengantisipasi dan mengatasi, kita sudah punya BNPT," tutupnya.