Namanya melejit pasca tragedi Bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang. Ia juga dikaitkan dengan sederet aksi teror besar lainnya seperti pengeboman rumah Duta Besar Filipina (2000), Atrium Senen (2001), Kedubes Australia (2004), Bom Bali II (2005), serta bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton (2009).
Bahkan, ia diduga bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi terhadap sejumlah gereja di tujuh kota pada malam Natal tahun 2000.
Baca Juga:
Menteri Imipas Sebut Hingga Kini Tak Ada Pembahasan Pemulangan Reyhnard & Hambali
Hambali ditangkap dalam operasi gabungan CIA dan otoritas Thailand di Ayutthaya, Thailand, pada 14 Agustus 2003. Setelah ditahan di penjara rahasia CIA, ia dipindahkan ke Guantanamo pada September 2006.
Sempat muncul wacana pemulangan Hambali ke Indonesia, mengingat prinsip bahwa pemerintah wajib membela hak-hak warga negaranya di luar negeri. Namun Yusril membantah bahwa pemerintah telah mengambil sikap resmi soal itu.
"Jadi jangan dianggap bahwa kita sudah mengambil keputusan untuk minta dia kembali, belum sampai ke tingkat itu,” ujar Yusril pada 21 Januari 2025 di Kantor Kemenko Kumham Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jakarta.
Baca Juga:
Menko Yusril Sebut Pemerintah RI Wacanakan Pemulangan Hambali dari Guantanamo
Ia menjelaskan, pihak kepolisian, TNI, dan BNPT masih mendalami kasus Hambali secara menyeluruh sebelum menentukan langkah lebih lanjut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.