Sejak tahun 1960 pun konsep teritorial itu resmi digunakan TNI AD sebagai doktrin pertahanan nasional.
Di masa tuanya, AH Nasution pun masih aktif menulis memoar atau pengalaman hidup dan perjuangannya di awal masa Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga:
Soal Pembantaian 1965, Media Rusia: Inggris Terlibat!
Putri sulung Pak Nas, Hendrianti Sahara Nasution, mengungkapkan, sejak dahulu ayahnya memang gemar membaca dan menulis buku.
"Beliau berpikir, mungkin pengalaman beliau itu bisa jadi pelajaran dan memang beliau itu bukunya memang dipakai. Beliau kalau tidak salah ada 70-80 judul dari beliau dan itu beliau tulis sendiri," ujar Hendrianti, seperti dikutip dari acara Singkap di Kompas TV.
AH Nasution diketahui sudah wafat karena sakit pada 6 September 2000 di Jakarta.
Baca Juga:
Peristiwa Gerakan 30 September 1965, Kesaksian Tokoh Agama di Lubang Buaya
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Semasa hidupnya, ia juga mendapatkan banyak penghargaan dan tanda jasa karena kehebatannya dalam bidang militer dan politik. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.