WahanaNews.co | Ada temuan benda tak terduga di garasi rumah dinas Ferdy Sambo.
Barang tersebut bahkan masih mulus, bak tak tersentuh.
Baca Juga:
Ferdy Sambo Dieksekusi ke Lapas Salemba, Putri Candrawathi di Pondok Bambu
Seperti yang diberitakan, rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, akan menjadi tempat rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Rekonstruksi yang dilakukan penyidik Polri itu bakal digelar pada Selasa (30/8/2022) ini, pukul 10.00 WIB.
Pantauan wartawan, Senin (29/8/2022), terlihat masih terparkir sejumlah kendaraan di garasi rumah dinas Ferdy Sambo.
Baca Juga:
MA Vonis Ferdy Sambo Jadi Seumur Hidup, Kamaruddin Duga ada Lobi-lobi Politik
Beberapa kendaraan yang berada di garasi rumah dinas Ferdy Sambo yaitu bajaj berwarna hijau dan motor ATV berwarna biru hitam.
Selain itu, dua unit sepeda terlihat bersandar di garasi, tepat berada di belakang bajaj.
Sementara itu, garasi lainnya yang berada di pintu samping terlihat kosong.
Hanya ada tempat sampah dan beberapa bangku.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, berjanji pihaknya akan transparan dalam menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
"Kita semua tetap seperti komitmen kita, semuanya transparan tidak ada yang kita tutupi. Kita proses sesuai dengan fakta, dan itu janji kita," kata Listyo seusai acara Kirab Merah Putih di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (28/8/2022).
Namun, Kapolri tidak menjelaskan secara detail terkait jumlah adegan yang bakal diperagakan para tersangka saat rekonstruksi.
"Itu teknis ya, itu biar diserahkan ke penyidik," ujar lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu.
Kondisi Rumah Dinas Ferdy Sambo Jelang Rekonstruksi
Sebelumnya, Polri akan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Selasa (30/8/2022) ini.
Rekonstruksi akan berlangsung di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Pantauan wartawan di lokasi, Senin (29/8/2022), tak ada pengamanan khusus di rumah dinas Ferdy Sambo sehari jelang rekonstruksi.
Hanya terlihat mobil Toyota Fortuner hitam berpelat dinas Polri yang terparkir di depan pos satpam di dekat rumah dinas Ferdy Sambo.
Namun, garis polisi dengan stiker Bareskrim Polri masih terpasang mengelilingi rumah dinas Ferdy Sambo.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan, lima tersangka bakal dihadirkan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
"Menghadirkan seluruh tersangka, lima orang yang sudah ditetapkan tersangka," kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (26/8/2022).
Kelima tersangka itu adalah Bharada Richard Eliezer, Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi.
Selain itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU), Komnas HAM, dan Kompolnas juga akan hadir saat rekonstruksi.
"Kemudian juga agar pelaksanaannya juga berjalan secara transpanan, objektif, dan akuntabel, penyidik juga mengundang Komnas HAM, Kompolnas," ujarnya.
Bharada E Ketakutan Bertemu Ferdy Sambo?
Apakah Bharada E merasa ketakutan bertemu langsung dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi?
Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, memberikan penjelasan tegas saat menjadi narasumber di Apa Kabar Indonesia pada Senin (29/8/2022).
Sekedar informasi, besok, kelima tersangka kasus pembunuhan sadis Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bripka RR, dan Bharada E, akan dipertemukan secara langsung.
Mereka akan menjalani rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ronny Talapessy menegaskan, Bharada E siap hadir secara langsung saat rekonstruksi.
"Prinsipnya adalah ketika penyidik kami untuk hadir, kami sudah siap untuk menjalani rekonstruksi. Kita tidak dalam posisi menolak atau ini, semua kewenangan penyidik. Klien saya siap (hadir) secara langsung," pungkas Ronny Talapessy.
Lebih lanjut, Ronny Talapessy pun mengurai harapannya.
"Klien saya sudah menyampaikan semua keterangan dalam BAP. Ketika klien saya terbuka, akhirnya kasus ini terbuka semuanya. Harapan saya ataupun klien saya, supaya apa yang sudah dituangkan di BAP bisa sinkron dengan rekonstruksi," imbuh Ronny Talapessy.
Diungkap Ronny Talapessy, ia dan tim dari LPSK akan senantiasa mengawal Bharada E saat bertemu Ferdy Sambo hari ini. [gun]