WahanaNews.co | Kematian narapidana kasus narkotika, Andi Lolo, setelah dijemput tim Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bolangi, Gowa, jadi sorotan publik.
Polda Sulsel menyatakan akan menangani kasus itu sesuai prosedur dan saat ini mereka menunggu hasil autopsi jenazah.
Baca Juga:
Selama Januari-Juni 2024, Kejati Sumut Tuntut 44 Terdakwa Kasus Narkoba dengan Hukuman Mati
Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana mengakui tim dari Direktorat Reserse Narkoba menjemput Andi Lolo di Lapas Bolangi. Penjemputan itu dilakukan dalam rangka pengembangan kasus narkoba.
"Dalam rangka pengembangan dan menelepon LP (lapas) untuk melacak dan mengembangkan kasus yang terjadi (kasus peredaran narkoba 75 Kg)," ujarnya seusai melepas bantuan ke Kepulauan Selayar di Mapolda Sulsel, Jumat (17/12).
Nana menjelaskan, sekitar dua jam setelah dijemput dari Lapas Bolangi, Andi Lolo tiba merasakan sakit di bagian dada sebelah kiri. Tak hanya itu, kata mantan Kapolda Metro Jaya ini, pria itu juga mengalami kejang-kejang.
Baca Juga:
Kejati Sumut Tuntut 44 Terdakwa Narkoba dengan Hukuman Mati
"Kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Faisal dan sampai di sana napi ini meninggal," tuturnya.
Nana mengaku pihaknya sudah menghubungi keluarga terkait meninggalnya Andi Lolo. Setelah itu, mereka melakukan langkah autopsi di RS Bhayangkara Makassar dan Rumah Sakit Independen.
"Kami melakukan autopsi di (RS) Bhayangkara bersama RS Independen untuk membuktikan kepada masyarakat terkait meninggalnya napi ini. Tetap kita usut secara prosedural," tuturnya.