WahanaNews.co, Jakarta – Kenaikan pangkat Istimewa Menteri Pertahanan atau Menhan diberikan Presiden RI Jokowi pada Rabu, (28/2/2024).
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terima kenaikan pangkat istimewa jadi Jenderal TNI (HOR).
Baca Juga:
Termasuk Jenderal, Polri Siap Pindahkan 1.667 Personel ke IKN
Terkait itu, pakar politik Adi Prayitno menganalisa pemberian pangkat jadi Jenderal ada utang budi Prabowo ke Jokowi.
Namun, ia menekankan pemberian pangkat istimewa jenderal untuk Prabowo sebenarnya sebagai salah satu bentuk apresiasi yang diberikan Jokowi.
"Pak Prabowo yang dinilai punya dedikasi, punya pengorbanan, dan punya kerja-kerja yang cukup bagus di bidang pertahanan dan kemiliteran tentu saja. Karena tidak mudah sebenarnya pangkat istimewa jenderal kepada sosok-sosok tertentu," kata Adi dalam wawancara dengan tvOne dikutip pada Rabu malam, (28/2/2024) melansir VIVA.
Baca Juga:
3 Jenderal TNI AD Resmi Naik Pangkat Jadi Letjen
Dia berpandangan kenaikan pangkat itu sebagai bentuk penghormatan kepada figur yang dinilai sudah punya jasa. Meski demikian, ia tak menafikan pemberikan kenaikan pangkat istimewa itu menimbulkan polemik.
Adi bilang demikian karena menyinggung isu karir militer Prabowo terkait dengan 1998.
"Itu kan kurang bagus. Itu kan berkembang di kalangan aktivis, kelompok-kelompok pro demokrasi, civil society, belakangan ini yang berikan statement-statement terkait pemberian pangkat istimewa ini," jelas Adi.