Sementara itu, lanjut Pangi, di kalangan pemilih PDI-P terjadi split-ticket voting terhadap Puan Maharani, yang mana pemilih partai besutan Megawati Soekarnoputri itu cenderung secara signifikan memilih Ganjar Pranowo.
Sebagai informasi, split-ticket voting adalah kondisi saat seorang pemilih memberikan suara untuk kandidat lain dari partai politik.
Baca Juga:
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono
Namun, menurut Pangi, sebelum nama capres diumumkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Puan akan terus berusaha menaikkan elektabilitasnya.
"Puan akan kembali memompa elektoralnya, karena PDI Perjuangan itu tidak boleh hanya satu tokoh yang menonjol, tapi harus punya banyak kader yang menonjol, baik secara kompetensi maupun secara elektabilitas," tambah Pangi.
Diberitakan sebelumnya, Puan Maharani mengatakan tak tahu siapa figur capres yang bakal dipilih ibunya. Hingga kini, hal itu menjadi rahasia yang hanya diketahui oleh Megawati.
Baca Juga:
PDIP Klaim Perolehan Suara Ganjar-Mahfud 33 Persen
Oleh karena itu, Puan sempat tegang saat mendengarkan pidato Megawati, karena banyak menyinggung soal pemimpin perempuan.
"Tadinya sudah deg-degan, aduh siapa nih yang mau disebut, siapa yang mau disebut, kok perempuan terus yang disebut, ya ternyata enggak ada yang disebut," ujar Puan.
Puan lantas meyakinkan bahwa Megawati tak akan memilih capres atas dasar kedekatan, tapi kemampuan.