Menurut Laksmana Muda (Purn) Soleman B. Punto yang juga pernah bertugas sebagai Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) Mabes TNI, bahwa Kementerian Agama-lah yang paling bertangungjawab atas keberadaan Ponpes Al-Zaytun hingga besar seperti sekarang. “Ya, kementerian agama,” jawab Soleman B. Ponto.
Dalam tayang di kanal Youtube TvOnenews, eks wali santri sekaligus mantan anggota NII yang bernama Leny Siregar, mengungkapkan soal acara 1 Muharram sangat banyak massa ke Al-Zaytun. Leny mengaku pernah mengikuti acara 1 Muharram yang juga melempar jumrah.
Baca Juga:
Penyebutan KKB Jadi OPM Disebut Pengamat Langkah Maju dari Pemerintah
"Sebelum memasukkan santri pun pernah ke sana, tahun 2009 misalnya, jadi dari koordinator-koordinator lah diundang untuk datang ke sana, makanya gak akan heran kalau kita lihat begitu banyak massanya," ujar Leny Siregar.
Eks wali santri ini pun mengaku bahwa undangan 1 Muharram ditujukan dari level tertinggi sampai level desa, semua yang mempunyai dana bisa ikut ke Al-Zaytun.
Ditanyakan bukti oleh Andromeda Mercury, lalu tim Catatan Demokrasi menampilkan video kiriman dari Leny Siregar terkait kegiatan melempar jumrah di Al-Zaytun oleh sejumlah anggota NII.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Sulit Dimakzulkan, Pengamat Ungkap Alasannya
Tampak dalam video itu memperlihatkan di sebuah panggung, satu persatu peserta atau koordinator dari masing-masing daerah yang tergabung dalam NII dipanggil lalu memasukkan sejumlah uang yang terbungkus di plastik atau amplop ke kotak.
Melalui penjelasan Leny bahwa 'melempar jumrah' yang merupakan istilah yang digunakan oleh orang dalam. "Istilah orang dalam itu lempar jumrah, jadi memasukkan infak-infak dari wilayah masing-masing," jelas Leny.
"Ada orang yang Anda kenal," tanya Maria Assegaf selaku presenter tvOne.