"Peluang Ganjar cukup besar untuk menang sehingga semakin besar pula peluangnya mendapat rekomendasi dari PDI-P," kata Ari pada wartawan.
Ganjar dinilai punya modal elektabilitas besar. Beberapa bulan terakhir, politisi PDI-P tersebut selalu unggul dalam survei elektabilitas capres menurut berbagai lembaga.
Baca Juga:
Sisa Dana Hibah Pilkada 2024, KPU Taput Serahkan Rp6,266 Miliar ke Pemkab
Tingkat elektoral Ganjar tembus 30 persen melampaui sejumlah nama yang juga digadang-gadang bakal maju sebagai capres seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dengan modal yang demikian besar, Megawati diyakini tak mau menyia-nyiakan orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
"PDI-P sudah bertekad untuk menang hattrick, jadi tidak ada cara lain selain mencapreskan Ganjar," ujar Ari.
Baca Juga:
KPU Sulawesi Utara Evaluasi Pertanggungjawaban Keuangan Dana Hibah Pemilihan Serentak 2024
Untuk memperkuat poros, PDI-P pun diprediksi bakal berkongsi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) besutan Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
KIB sendiri sudah terbentuk sejak awal Juni tahun lalu. Namun, hingga kini belum punya kandidat capres-cawapres.
Berulang kali PAN dan PPP melempar sinyal dukungan pencapresan Ganjar. Apalagi, belakangan PAN mengusulkan duet Ganjar dan Erick Thohir.