Menurut Ari, wacana tersebut berpeluang direalisasikan mengingat nama Erick Thohir juga moncer di bursa cawapres.
"Saya memperkirakan (PDI-P dan KIB mengusung) Ganjar-Erick seperti kode keras yang dilemparkan PAN kemarin," tutur dosen Universitas Indonesia itu.
Baca Juga:
Sisa Dana Hibah Pilkada 2024, KPU Taput Serahkan Rp6,266 Miliar ke Pemkab
Sementara, Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, dukungan PAN untuk Ganjar sarat kepentingan politik. Lewat manuver itu, PAN dianggap tengah berupaya meningkatkan elektabilitas.
"Dengan mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal capres akan diusung tentu mereka berharap bisa merengkuh suara dukungan dari para simpatisan Ganjar," kata kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).
Tak bisa dimungkiri, sosok Ganjar memang banyak mendapat perhatian publik, terbukti dari elektabilitasnya yang mumpuni.
Baca Juga:
KPU Sulawesi Utara Evaluasi Pertanggungjawaban Keuangan Dana Hibah Pemilihan Serentak 2024
Boleh jadi, dengan menyatakan dukungan buat Ganjar, PAN berharap menjadi perbincangan publik secara terus menerus selama beberapa bulan ke depan menuju pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Syukur-syukur, upaya tersebut mampu meningkatkan elektoral partai berlambang matahari putih tersebut yang belum optimal.
"Dengan demikian awareness dari publik terhadap PAN akan terus terjaga di tengah raihan elektoral mereka saat ini menurut survei dari berbagai lembaga survei masih belum menggembirakan," ujar Bawono.