WAHANANEWS.CO, Jakarta - Manajer PT Quantum Skyline Exchange (QSE) Helena Lim yang juga dikenal publik dengan julukan crazy rich PIK menyoroti pemakaian istilah tersebut kepada dirinya.
Helena awalnya mengaku merasa diapresiasi mendapat julukan crazy rich PIK. Namun, dalam perkara hukumnya, julukan tersebut perlahan berubah menjadi stigma negatif dan berbalik menyerangnya.
Baca Juga:
Kasus Timah, Helena Lim Musnahkan Bukti Transaksi Harvey Moeis
Helena menyampaikan itu saat membacakan pleidoi perkara dugaan korupsi tata niaga timah yang menyeretnya.
"Perkara ini memanfaatkan hiperbola dunia showbiz agar muncul kenyinyiran, bahkan kebencian masyarakat terhadap stigma Crazy Rich PIK untuk menormalkan tirani dalam penegakan hukum," ucap Helena dalam sidang pembacaan nota pembelaan atau pleidoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (13/12/2024) melansir ANTARA .
Helena mengatakan bahwa seorang crazy rich yang menjadi terdakwa korupsi kemudian dianggap bahwa orang tersebut kaya dari uang rakyat. Menurut dia stigma ini menjadi drama favorit para warganet.
Baca Juga:
Dalam Kardus Mie, Staf Harvey Moeis Mengaku Pernah Terima Rp600 Juta
Helena mengaku sempat bangga dengan jargon Crazy Rich PIK yang disematkan pada dirinya.
Awalnya dia merasa julukan tersebut merupakan apresiasi dari warganet atas hasil kerja kerasnya.
"Namun, ternyata, Yang Mulia, harga sebuah popularitas itu sangat mahal. Mahal sekali. Saya membayarnya dengan harga diri saya," ucap Helena.