Menurut Luhut, Benny Moerdani adalah sosok yang berwibawa yang terpancar dari auranya ditambah dengan wajahnya yang keras dan jarang tersenyum.
Luhut mengagumi loyalitas Benny Moerdani kepada pimpinan negara dan NKRI yang tidak perlu dipertanyakan lagi.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
Setiap kata atau tindakannya mencerminkan, menurut istilah masa kini, kesetiaan yang tegak lurus ke atas.
Suatu hari, sebelum Luhut pernah mendapat penugasan memimpin operasi khusus Pengamanan Presiden Soeharto dalam KTT Asean di Kota Manila, Filipina, Benny Moerdani yang sudah jadi Panglima ABRI mengatakan dengan dingin, “Luhut, sejak dua atau tiga tahun lalu, sudah banyak yang antre untuk menggantikan saya, tetapi orang ini (sambil menunjuk foto Pak Harto di dinding) kalau terjadi sesuatu pada dirinya…Republik itu menjadi kacau…!” kata Benny Moerdani dengan tegas kepada Luhut.
“Jadi Luhut, taruhan keselamatan Pak Harto adalah lehermu..!”
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
Sebagai perwira, Luhut hanya bisa menjawab, “Siap! Laksanakan!”
Konsekuensi Kedekatan