“Luhut!” kata Benny Moerdani, dengan nada dalam.
“Saya jenderal bintang empat!” sambil menunjukkan tanda pangkatnya di bahu.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
“Dan kamu Letkol!” tandasnya.
Sejak itu, Luhut tidak pernah berani menanyakan lagi soal itu.
Beberapa tahun kemudian, ketika Benny Moerdani pensiun, Luhut menerima konsekuensi karena jadi golden boys alias anak emasnya Benny Moerdani.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
“Tapi saya terima itu dengan besar hati. Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam; bagi saya itu harus bayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus. Dan saya bangga mampu menjalankan nilai-nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya,” tulis Luhut.
Banyak pelajaran mengenai kepemimpinan dan kemiliteran yang Luhut dapatkan dari Benny Moerdani.
Luhut mengakui, karena pengaruh Benny Moerdani itulah yang membuatnya tertarik pada masalah-masalah intelijen, di antaranya dalam memelihara jaringan (networking) dengan berbagai tokoh di dunia.