Akibat sering dipanggil ke kantornya, lama-kelamaan Luhut merasa risih.
Kebanggaan dipanggil oleh Panglima ABRI mengecil, karena pasti banyak yang mengetahui, dan banyak pula seniornya yang tidak senang.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
“Mungkin juga jadi iri, seorang perwira menengah dipanggil oleh jenderal bintang empat berjam-jam,” ungkap Luhut.
Suatu hari ketika mood Benny Moerdani sedang bagus, Luhut memberanikan diri bertanya, “Pak, mohon izin, lain kali kalau memanggil saya bisakah melalui atasan saya?” kata Luhut, saat itu.
Luhut kemudian mencuri pandang wajah Benny Moerdani.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
Setelah mendengar ucapan Luhut, rupanya membuat Benny Moerdani murka, mukanya lalu mengeras dan kedua tangannya mulai menyapu-nyapu mejanya.
Kejadian itu membuat Luhut menciut.
“Saya menyesal, kok berani-berani membuat beliau marah,” ungkap Luhut.