WahanaNews.co | Peristiwa pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J membuat publik menyoroti institusi Polri.
Pasalnya, tokoh utama di balik peristiwa tersebut merupakan petinggi Polri, yaitu mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Baca Juga:
Hakim Tolak Eksepsi Arif Rachman Arifin, Salah Satu Saksi Kunci Pembunuhan Brigadir J
Merespons hal tersebut, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mendukung ketegasan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam penanganan kasus yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) lalu tersebut.
"Kami menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Kapolri dalam menghadapi masalah ini, khususnya pemecatan dan penonaktifan beberapa oknum yang terlibat," ujar Mustasyar PBNU, KH As'ad Said Ali, melalui keterangan di Jakarta, Senin (12/9/2022).
As'ad mendorong kasus itu ditangani secepatnya demi mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.
Baca Juga:
Brigjen Hendra Kurniawan Hari Ini Jalani Sidang Etik Kasus Brigadir J
Mantan Wakil Ketua Umum PBNU itu menilai, penegakan hukum terhadap semua oknum yang terlibat di kasus pembunuhan Brigadir J bisa menjadi langkah awal bersih-bersih di internal Polri.
"Saya mendorong Polri untuk membersihkan oknum-oknum yang tak profesional dan tidak bekerja lurus agar citra polisi kembali bersih dan positif seperti sediakala," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti, mengatakan bahwa ulama dan warga Muhammadiyah mendukung Polri menangani kasus kematian Yosua secara profesional dan transparan.
Guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu juga mengapresiasi langkah Kapolri membentuk Tim Khusus (Timsus) yang sigap dalam menindak para pelaku maupun oknum perwira Polri yang terlibat.
"Mengapresiasi langkah-langkah berani yang telah dilakukan oleh Kapolri dalam menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan Brigadir J," ucap Abdul Mu'ti.
Dia pun meminta Kapolri menindak tegas para pelaku tanpa pandang bulu, meskipun mereka adalah figur-figur besar di kepolisian.
"Kami juga mendesak kepada seluruh jajaran kepolisian untuk menindak tegas siapa pun, termasuk jika melibatkan figur-figur besar di lingkungan Polri," ujar Abdul Mu'ti.
Timsus Polri telah menetapkan lima tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yakni Bharada E, Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Putri Candrawathi, dan Kuat Maruf. [gun]