Apabila itu terjadi, NasDem yang selama ini identik dengan Anies Baswedan berpotensi meninggalkan Partai Demokrat dan PKS.
Dilanjut dengan pernyatan Kepala Badan Pemenangan Pemilu PPP Sandiaga Uno.
Baca Juga:
Kasus Suap Hasbi Hasan, KPK Periksa Petinggi Demokrat
Dia mengaku bakal mengusulkan kepada Plt Ketua Umum PPP Mardiono untuk membuka komunikasi dengan Demokrat dan PKS jika Ganjar-Anies berduet.
Menurut Sandi, Demokrat, PKS dan PPP bisa bekerja sama membentuk koalisi baru di Pilpres 2024.
"Saya akan mengusulkan ke Pak Mardiono jika akhirnya yang dipilih itu Ganjar-Anies. Kita mengajak mas AHY dan Demokrat dan juga PKS untuk berjuang bersama," kata Sandi di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/8).
Baca Juga:
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR Terpilih 2024-2029 Bakal Ikuti Pelantikan Hari Ini
Plt Ketua Umum PPP Mardiono pun mengatakan bahwa pengajuan Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar Pranowo bukan opsi final.
Apalagi, hingga saat ini belum ada kandidat cawapres pendamping Ganjar Pranowo yang ditentukan.
"Nah apakah kemudian keputusan itu haram untuk dirubah? tidak, ya keputusan itu bisa dirubah ya, bisa saja dirubah, tetapi juga ada mekanismenya," kata Mardiono di kawasan Senayan, Jakarta, belum lama ini.