"Paling berbahaya itu adalah hasil DDR karena itu yang benar-benar digunakan untuk perang di sini dan sebagian besar kondisinya tidak utuh," ujar Bruno Bouchardy, perwakilan dari PBB.
Satgas TNI membagi dua proses pemusnahan senjata berbahaya itu sepanjang April 2022. Amunisi kaliber kecil dimusnahkan dengan dibakar, sedangkan untuk bom dan amunisi besar dihancurkan dengan cara diledakkan.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Pasukan TNI ini total memusnahkan sebanyak 33.230 butir munisi kaliber kecil, 1.501 butir amunisi kaliber besar, 296 buah granat, 44 buah peluru mortar, 51 buah peluru RPG dan booster, 9 butir peluru Roket dan booster, 152 buah fuse mortir dan detonator granat. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.