WahanaNews.co | Seorang legislator
Senayan, yakni Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengkritik pernyataan Gubernur Jawa
Barat, Ridwan Kamil, yang cenderung menyalahkan Menko
Polhukam, Mahfud MD, saat statement-nya
dinilai memicu terjadinya kerumunan massa
Front Pembela Islam (FPI) di sejumlah tempat sejak kegiatan
penjemputan Rizieq Shihab.
Sahroni menilai, pernyataan Ridwan Kamil tersebut kurang tepat, karena sebenarnya Mahfud juga sudah mengingatkan para penjemput
agar menjaga ketertiban yang seharusnya dilaksanakan.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
"Anggapan yang menyebut Mahfud MD
adalah penyebab dari kerumunan ini, ya kurang tepat, karena Pak Mahfud, sebagai Menko Polhukam, kalau ditanya boleh atau tidak
jemput, ya pasti boleh, tapi harus tertib," kata Sahroni, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Menurut dia, makna tertib itu termasuk
melapor ke pihak kepolisian, kemudian mendapatkan surat izin
keramaian. Namun itu tidak terpenuhi.
Sahroni juga menekankan bahwa
pemerintah pusat sudah mengatur terkait tata tertib protokol kesehatan (prokes), sehingga kalau memang penjemputan Rizieq membeludak, itu
disebabkan para penjemput yang tidak menaati tata tertib, bukan karena
pernyataan Mahfud MD.
Baca Juga:
Sulitnya Tembus 51 Persen: Duel Sengit Pilkada Jakarta Akan Terjadi di Putaran Kedua
"Kalau jadinya ramai ketika
penjemputan, itu karena warga tidak menuruti tata tertib yang sebenarnya sudah
ditetapkan pemerintah, tidak etis kalau akhirnya menyalahkan Pak Mahfud,"
ujarnya.
Sahroni menilai, Mahfud sebagai Menko Polhukam tentunya sudah mengingatkan terkait
ketertiban, namun kenapa masyarakat masih melanggar, itu yang seharusnya
menjadi perhatian bersama.
Politikus Partai NasDem itu juga
menyampaikan, saat ini bukan waktu yang tepat untuk
saling menyalahkan atas kejadian kerumunan dalam acara Rizieq Shihab yang
berlarut-larut.