"Terkait motivasi dan arah gerakan yang sedang dijalankan Rocky Gerung dengan berbagai cara dan tujuan untuk pembusukan terhadap Presiden Jokowi, saya melihat bahwa Rocky Gerung sedang menelanjangi pola pikirnya sendiri dengan pembualan-pembualan yang merusak nalar masyarakat," tegasnya.							
						
							
							
								Menurut Brando, Rocky Gerung  yang mengklaim sebagai oposisi, cenderung tidak memberikan komentar positif terhadap kebijakan-kebijakan baik yang diambil oleh Presiden Jokowi. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Rocky Sebut Gagasan Barak Militer KDM Dangkal, Hotman: Kirim Saja Dia ke Sana
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								ebaliknya, Rocky lebih banyak berbicara dari sudut pandang emosional dan kebencian, serta terus menyebarkan sentimen kebencian ini kepada masyarakat.							
						
							
							
								"Sepertinya Rocky Gerung punya luka batin masa lalu, karena setiap narasi yang disampaikan penuh kesesatan dan kebencian. Coba ke psikiater barangkali butuh pengobatan," bebernya.							
						
							
							
								Lebih lanjut Brando meminta kepada aparat penegak hukum untuk memproses hukum Rocky Gerung yang sudah melakukan penghinaan berlebihan terhadap Presiden Jokowi.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Bersama Rocky Gerung, Polda Riau dan Pemda Akan  Kampanyekan Etika Ekologis Global
									
									
										
									
								
							
							
								"Presiden Jokowi lahir atas kehendak demokrasi dan mayoritas masyakarat puas dengan kinerjanya. Maka ketika Rocky Gerung melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi dengan melontarkan bahasa yang sangat tidak beradab maka aparat penegak hukum harus memproses Rocky Gerung. Ini bukan lagi kebebasan demokrasi, tapi kebablasan demokrasi," ujar Brando.							
						
							
							
								PDIP Bakal Gugat Rocky Gerung							
						
							
							
								PDI Perjuangan mengutuk keras pernyataan Rocky Gerung yang secara faktual telah menyerang Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara.