Terdakwa Al Fikri Hidayatullah mengaku memukul Ade Armando di bagian pipi kanan.
"Saya awalnya tidak kenal Ade Armando, karena ada yang bilang (Ade Armando) penista agama, terus saya spontan memukul. Yang saya ingat pukul wajah pipi kanan," kata Fikri saat ditanya Hakim Ketua Dewa Ketut Kartana.
Baca Juga:
Dugaan Ujaran Kebencian Ade Armando soal DIY Mulai Diselidiki Polisi
Sementara terdakwa Abdul Latif mengaku memukul Ade Armando sekali di bagian pelipis mata.
Ia mengaku refleks memukul karena terprovokasi oleh teriakan massa yang menyebut nama Ade Armando sebagai penista agama.
"Kebetulan saya juga pernah lihat videonya bahwa dia (Ade Armando) sering propaganda, kemudian saya spontan memukulnya," kata Abdul Latif.
Baca Juga:
Bila Tak Bisa Ikuti Aturan, Kaesang Persilakan Ade Armando Keluar dari PSI
Kemudian, terdakwa Dhia Ul Haq mengaku hanya sekali memukul Ade Armando di depan Gedung DPR itu.
"Sekali (memukul), di bagian belakang tubuh, habis itu saya langsung ditarik sama massa," ujar dia.
Sedangkan untuk terdakwa Marcos Iswan dan Komarudin mengaku ikut mengeroyok Ade Armando, tetapi keduanya tidak mengetahui apakah pukulannya mengenai akademisi itu atau tidak karena kondisi yang sudah ricuh.