Menurutnya, hal itu akan dijelaskan oleh Sahroni dan Airin di waktu yang tepat.
"Jadi kalau Pak Sahroni dan Bu Airin, kami persilakan Pak Sahroni dan Bu Airin yang berbicara dulu nanti pada waktunya, bukan pada siang hari ini," kata Airlangga.
Baca Juga:
Rajut Semangat Kebersamaan di HUT ke-61, Golkar Nias Utara Bagikan 1.000 Paket Sembako
Pertemuan dua jajaran partai besar itu disebut sebagai silaturahmi kebangsaan.
Namun Pengamat Politik dan Kebijakan Publik dari Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi, punya andangan lain.
Menurutnya, pertemuan itu ya lebih kental suasana politisnya terutama terkait Pilkada DKI.
Baca Juga:
HUT Golkar ke-61 di Kota Gunungsitoli Diwarnai Cek Kesehatan Gratis dan Bagi-bagi Bansos
"Walupun memang banyak juga yang dibahas terkait dengan memperbaiki nasib bangsa, menangkap masa depan Indonesia, ataupun menyelesaikan permasalahan krusial bangsa. Tapi lebih kepada orientasi kekuasaan, minimal di Pilgub DKI, kata Yusfitriadi saat berbincang di podcast Tribun Corner diunggah pada Jumat (11/3/2022).
"Salah satu yang disimbolkan dari pertemuan itu, termasuk yang dipasang di medsos Partai Golkar itu adalah sosok Ahmad Sahroni dan Airin," tambahnya.