Ketika itu, anaknya mencoba membesarkan dan melapangkan hatinya agar tidak terlalu memusingkan hal tersebut.
"Nggak usah mamak pikirkan itu," katanya menirukan ucapan Brigadir J.
Baca Juga:
Kasus Kematian Vina-Eki Cirebon: Komnas HAM Rekomendasi Polri Evaluasi Polda Jabar-Polres
Karena tidak bisa memenuhi keinginan anaknya itu, Rosti merasa menyesal.
"Seandainya ku turut keinginanmu. Kalau sudah berat kau rasakan, kenapa kau tidak pamit sama ibu dan bapak. Tetapi kau pertahankan untuk mengawal," ujarnya.
"Orang yang menderita ini, anakku yang tahu diri ini. Karena penderitaan inilah anakku berjuang agar ada meninggikan namaku. Tetapi pada akhirnya kau meninggal. Menjerit histeris kau nak, entah apa yang dipikirkan orang jahat itu yang tidak bisa melihat anakku berhasil," sambungnya.
Baca Juga:
Pemantauan Kasus Vina dan Eki Dirampungkan Komnas HAM
Brigadir Yoshua (sebelumnya ditulis Brigadir Yosua) tewas dalam baku tembak dengan sesama anggota polisi, Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7) pekan lalu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini. Tim khusus ini dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.