WahanaNews.co | Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi top of mind pada benak publik apabila Pemilihan Presiden (Pilpres) diadakan saat ini.
Kendati demikian, Jokowi tidak lagi
dapat berkompetisi pada Pilpres 2024 mendatang karena masa kepemimpinannya
sudah dua periode.
Baca Juga:
Sukses Cetak Hattrick dalam Kontestasi Pilpres, Martabat Siap Kawal Agenda Keberlanjutan
Kajian Lembaga Survei Indonesia (LSI)
menemukan bahwa Presiden Jokowi masih menjadi pilihan utama masyarakat dengan
perolehan 18,0 persen, disusul Prabowo Subianto (12,0 persen), dan Anies Baswedan (5,7 persen).
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan bahwa daftar top of mind disampaikan responden tanpa
diberikan pilihan nama oleh peneliti.
Mereka hanya menyebutkan nama dari
pilihannya sendiri.
Baca Juga:
Ini Pesan Jokowi ke Prabowo-Gibran
"Secara top of mind ketika kita tanyakan kepada masyarakat siapa yang
mereka pilih Presiden. Top of mind
masyarakat atau responden menyebutkan sendiri tanpa diberikan nama. Masih
nama-nama populer yang selama ini didengar," kata Djayadi, saat rilis survei LSI, Senin (22/2/2021).
Adapun top of mind responden menurut LSI adalah: Joko
Widodo (18,0 persen), Prabowo (12,0
persen), Anies Baswedan (5,7 persen), Ganjar
Pranowo (3,5 persen), Sandiaga Salahudin Uno (2,6 persen), Basuki Tjahaja Purnama (2,5 persen), Tri Rismaharini (2,3 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,4 persen), Ridwan Kamil (1,1 persen), dan 45 persen belum menjawab.
Dari keseluruhan nama, hanya Presiden
Joko Widodo yang tidak lagi dapat maju pada pemilihan 2024 nanti.
Pasalnya, nama itu telah menjabat
kepala negara dua kali berturut-turut.
LSI kemudian menanyakan kembali
Presiden pilihan masyarakat dengan menghapus nama Joko Widodo dan memberikan
pilihan nama lain.
Hasilnya, Prabowo Subianto menjadi
pemuncak survei.
Prabowo memperoleh 22,5 persen, menyusul Ganjar Pranowo (10,6 persen), Anies
Baswedan (10,2 persen), Basuki Tjahaja Purnama (7,2 persen), Sandiaga Uno (6,9 persen), Tri Rismaharini (5,5 persen), Ridwan Kamil (5,0 persen), AHY (4,8 persen), dan 10,4 persen lainnya belum menjawab.
Survei digelar LSI selama tujuh hari, mulai 25 hingga 31 Januari 2021.
Kajian ini dilakukan secara tatap muka
dengan sampel adalah para pemilih atau berumur 17 tahun ke atas.
Selain itu, jumlah sampel yang diambil
1.200 secara acak menggunakan multistage random sampling sebagai
sampel basis.
Diperkirakan, margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat
kepercayaan 95 persen.
LSI juga melakukan oversampel di 11
provinsi, masing-masing sebanyak 100 responden, sehingga
total sampel yang dianalisis pada laporan ini sebanyak 2.300 sampel. [dhn]