Data SIPP Polri yang diretas berisi data personel di seluruh
Indonesia. Peretas bisa mengacak-acak data itu dan pada akhirnya menimbulkan
masalah yang lebih besar di internal polri, terutama terkait kepangkatan hingga
masa jabatan.
Meski tidak ditahan dan dinyatakan bertanggungjawab, Teguh
mengaku juga masih terkejut bahwa data milik Polri bisa diretas. Bahkan, dia
sempat melihat data milik Densus 88 Antiteror yang seharusnya "Mereka
harus melakukan perbaikan. Karena data ini berbahaya," ujar Teguh. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.