Ketika seseorang beralih antara tugas, seperti memeriksa pesan di ponsel sambil bekerja, otak perlu menyesuaikan fokus dan memori kerja untuk menyelesaikan tugas yang berbeda.
Proses ini menghabiskan waktu dan energi mental, yang dikenal sebagai biaya beralih, dan dapat menyebabkan penurunan performa kognitif.
Baca Juga:
Brain Rot, Efek Media Sosial yang Bikin Otak Jadi Kendor
Selain itu, multitasking dapat merugikan kualitas kerja otak dalam menyelesaikan tugas. Ketika seseorang terlibat dalam multitasking, fokus dan perhatian terbagi, dan hasilnya adalah penurunan akurasi, produktivitas, dan tingkat efisiensi dalam penyelesaian tugas.
Penelitian neurosains menunjukkan bahwa multitasking dapat mengakibatkan penurunan kinerja pada tugas-tugas kognitif yang melibatkan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Dengan demikian, terlibat dalam multitasking secara berlebihan dapat mengurangi kapasitas otak untuk memproses informasi dengan baik dan, dalam jangka panjang, dapat berdampak pada tingkat kecerdasan seseorang.
Baca Juga:
Pikun di Usia 20-an, Bukan Sekadar Lupa Biasa
4. Sering terpapar asap rokok
Hal ini mungkin menjadi catatan bagi para perokok maupun non-perokok. Asap rokok membawa zat beracun untuk otak. Paparan asap yang terlalu lama dapat meningkatkan kadar karbon monoksida dalam tubuh, yang menggantikan oksigen.
Kerusakan pembuluh darah dan otak dapat mengganggu kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi secara efektif dan menyimpan informasi dengan baik.