Bantuan sembako ini berasal dari para donatur, yang
mempercayai Fajar Sikka dalam mengelola dan mendistribusikan untuk mereka yang
terdampak Covid-19.
Baca Juga:
Transpuan yang Ditemukan Tewas Membusuk di Salon, Ternyata Dibunuh
"(Para donatur) melihat aksi-aksi kami melalui akun
Facebook yang saya unggah, mereka lihat, bukan hanya waria, dari sekian banyak
waria yang kami tolong, tetapi juga beberapa teman-teman disabilitas, mama-mama
janda, lansia yang kami bantu," kata Mayora.
Fajar Sikka dirintis 2018 lalu. Berawal dari kelompok doa
yang diberi nama 'Gembala Baik', organisasi ini kemudian berkembang,
'berinklusi' dengan masyarakat.
Kegiatan Fajar Sikka beragam. Mulai berkeliling kampung
mengajar anak-anak, membantu pesta perkawinan warga, penyuluhan pertanian, doa
bersama sampai arisan. Sebagian kegiatan masih berlangsung di masa pandemi.
Baca Juga:
Dikira Mencuri, Transpuan di Bekasi Nyaris Dihakimi Masa
Sekarang anggotanya hampir mencapai 45 orang, baik dari
kalangan transpuan dan transman di Kabupaten Sikka. Umumnya, anggota Fajar
Sikka menjadi tulang punggung keluarga; menyekolahkan adik-adik, belanja
bulanan rumah, sampai merawat orangtua yang sudah renta di rumah.
36 tahun baru punya
KTP