"Mereka sampai besar, rambutnya panjang. Mereka datang
ke dunia ini sebagai laki-laki. Tapi mereka duduk-duduk, dan lama-lama berjalan
dengan gemulai," katanya.
Sejak kecil, ketiganya memang tak pandai bekerja seperti
lazimnya laki-laki: berkebun. Tapi untuk pekerjaan rumah seperti memasak,
mereka jagonya, kata Florensia.
Baca Juga:
Transpuan yang Ditemukan Tewas Membusuk di Salon, Ternyata Dibunuh
"Saya punya anak tiga banci ini, Tuhan yang buat,"
kata Florensia sambil tersenyum.
Sering Bertengkar
Baca Juga:
Dikira Mencuri, Transpuan di Bekasi Nyaris Dihakimi Masa
Putra pertama Florensia yang menjadi transpuan adalah
Ardianus yang kemudian akrab disapa Linda Ardian. Linda jarang pulang ke rumah
saat remaja, karena selalu bertengkar dengan bapaknya.
Bapaknya tak suka Linda belajar mengikat tenun, karena dia
mempercayai mitos yang berkembang di kampungnya bahwa lelaki yang menenun kain
kelak akan jadi sasaran serangan babi hutan.
"Bapak marah, jangan ikat tenun, nanti babi hutan
gigit. Makanya si Linda ini pergi. Tapi mama tidak marah," kata Florensia.