3. Anak egois/tidak mau berbagi
4. Anak berbohong
Baca Juga:
YLKI Dukung Cukai Tinggi Minuman Berpemanis untuk Kurangi Konsumsi Anak
5. Anak melakukan hal licik dan di sisi lain mencoba mendekati orang terdekat (orang tua, pengasuh, dan lain-lain).
Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mereka memantau anak-anak dengan gejala psikopati hingga usia 9 tahun.
Peneliti menemukan bahwa anak-anak yang paling banyak menunjukkan masalah perilaku saat balita atau anak prasekolah rupanya lebih cenderung menunjukkan masalah perilaku terkait psikopati di kemudian hari pada masa kanak-kanak.
Baca Juga:
Ingin Menjadi Kebanggaan Orang Tua: Kisah Mustofa yang Sembuh dari Katarak
Ciri-ciri psikopat pada seorang anak justru mirip dengan orang dewasa yang sudah didiagnosis menderita psikopat. Misalnya, anak mungkin melakukan tindakan menyakiti hewan atau mencoba membunuh hewan untuk memacu adrenalin dan kesenangan.
Fakta lain yang juga mengejutkan, remaja dan anak-anak yang lebih besar terkadang melakukan tindakan menyakiti dan membunuh hewan demi kepuasan seksual. Hal ini dapat terjadi pada gangguan psikopat/perilaku dan gangguan kepribadian antisosial.
Bagaimana Cara Diagnosis Psikopat?