Semua terjadi begitu cepat.
Misteri itu tidak pernah benar-benar terpecahkan, ikut tenggelam selama puluhan tahun di dasar laut, pada kedalaman sekitar 45 meter, 10 kilometer di lepas pantai Brondong.
Baca Juga:
Pemerintah Lamongan Tempatkan Sudut Baca Lentera di 13 Lokasi
Aksi heroik para nelayan Brondong yang saling bahu-membahu membantu menyelamatkan korban tenggelamnya Kapal Van der Wijck membuat kagum banyak kalangan.
Beritanya tersiar di koran-koran berbahasa Indonesia maupun Belanda dan Inggris.
Pemerintah Hindia-Belanda yang memutuskan untuk memberikan bantuan perahu bagi nelayan warga setempat.
Baca Juga:
Pemprov Jawa Timur Siap Bantu Rekonstruksi Pasca Gempa
Pada bulan September 1937, seluruh warga desa diundang untuk pemberian simbolik sembilan perahu baru kepada nelayan, dan sejumlah uang untuk masing-masing nelayan.
Setelah upacara resmi selesai, ada waktu untuk slametan akbar di sebuah gudang.
Selain itu, Hindia-Belanda mendirikan sebuah menara lampu kecil di tempat pelelangan ikan Desa Brondong saat itu --sekarang adalah kantor Perum Perindo di kawasan Pelabuhan Brondong Kabupaten Lamongan.