WahanaNews.co | Seiring dengan meningkatnya santernya isu perubahan iklim, salah satu topik yang menjadi hangat dibahas adalah kemasan produk. Kemasan plastik dianggap sulit terurai, sehingga banyak orang beralih pada kemasan kaca yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Namun, benarkah kemasan kaca lebih ramah lingkungan dari plastik?
Baca Juga:
Vonis Korupsi Timah: Keadilan Terusik, Masa Depan Terancam
Fakta mengenai kemasan kaca
Untuk mengetahui mana yang lebih ramah lingkungan, kita perlu melihat lebih dalam fakta masing-masing bahan. Pertama-tama kita akan membahas kaca.
Kaca merupakan bahan yang awet dan bisa digunakan berkali-kali tanpa mengalami perubahan bentuk. Kaca terbuat dari pasir dan berbagai mineral yang tersedia di alam.
Baca Juga:
Komunitas Lintas Agama Bersama Wamenkeu Thomas Djiwandono Aksi Nyata untuk Lingkungan
Sebagian orang berpikir, selama di laut masih terdapat pasir, maka proses pembuatan kaca akan baik-baik saja.
Proses pengambilan bahan baku kaca
Sayangnya, justru masalah pertama muncul di sini. Pasir yang biasa digunakan dalam proses pembuatan kaca adalah pasir jenis khusus yang dipanen dari dasar sungai atau dasar laut.
Proses pengambilan pasir skala industri produksi kemasan kaca ini akan mengganggu mikroorganisme yang hidup pada ekosistem tersebut, bahkan berisiko mengganggu rantai makanan.